MI Nurul Hidayah Posted
Mendidik Anak Mengenal Allah SWT
Dari sekian banyak hal penting yang perlu orangtua ajarkan kepada anak, ada hal yang paling utama dan kita tidak boleh lalai dalam hal ini yaitu mendidik anak mengenal Allah SWT. Karena sesungguhnya anak-anak kita sebenarnya adalah titipan dari Allah SWT. Kita sebagai orangtua hanya perantara bagi anak yang bertugas dan berperan mendidik anak menjadi anak sholeh, yaitu anak yang senantiasa menjadikan Allah SWT sebagai tujuan dan Islam sebagai jalan hidupnya.
Mengapa orangtua perlu mengajarkan anak mengenal Allah SWT ? Karena dengan mengenal Allah SWT hati anak-anak kita akan senantiasa terhubung denganNya. Sehingga akan tumbuh kecintaannya kepada Allah, berserah diri kepada Allah, berharap hanya kepada Allah, bergantung hidupnya hanya kepada Allah, dan melakukan sejumlah amal perbuatan karena Allah. Mereka tidak akan mengerjakan sesuatu baik itu berkata, berbuat atau beramal kecuali yang benar, karena merasa selalu dibawah pengawasan Allah. Hal ini lebih besar pengaruhnya bagi anak dalam mengontrol tingkah lakunya, karena yang ditakutinya bukan lagi manusia, tapi Allah SWT Sang Maha penguasa yang berkuasa atas dirinya dan senantiasa melihat segala gerak geriknya yang tidak terlihat oleh manusia. Sehingga segala amal dan perbuatannya semata-mata hanya mengharap keridhoan Allah SWT. Demikianlah sebenarnya prinsip dari mendidik anak mengenal Allah SWT yaitu menanamkan kepada anak mengenai pemahaman tentang tujuan penciptaan manusia yang hakikatnya adalah untuk beribadah dan menyembah Allah SWT.
Bagaimana caranya mengajarkan anak mengenal Allah SWT ? Rasulullah Saw telah memberikan pelajaran kepada kita tentang mendidik anak agar mengenal Allah SWT dan mengingatNya baik dalam keadaan susah maupun senang melalui nasehatnya kepada Ibnu Abbas r.a, yaitu ketika ia dibonceng oleh Rasulullah. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata, “Suatu hari, aku pernah berada di belakang Nabi Saw, beliau berkata, “Hai, bocah! Aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat; jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kau menemukan Dia di hadapanmu, jika engkau meminta maka memintalah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah! Sesungguhnya jika seluruh umat bersatu untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, mereka tidak akan mampu melakukannya sedikit pun kecuali yang telah ditetapkan Allah padamu. Seandainya mereka bersatu untuk mencelakaimu dengan sesuatu, mereka tidak akan mampu melakukannya sedikit pun kecuali yang telah ditetapkan Allah atasmu, pena telah diangkat dan lembaran telah mengering.”
Orangtua dapat mendidik anak mengenal Allah SWT dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh anak. Orangtua dapat melakukannya melalui pertanyaan, misalnya, siapakah yang memberimu tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya ? Siapakah yang menyuruh kita sholat dan berdoa ? Atau ketika anak meminta sesuatu, kita bisa berkata kepadanya : “Bantulah ayah dan ibu memenuhi permintaanmu dengan berdoa kepada Allah SWT dan perbanyaklah berbuat kebaikan.” Ketika anak melakukan kesalahan atau perbuatan yang tidak baik, orangtua dapat mengatakan kepada anaknya : “Tidakkah kamu merasa bahwa Allah melihatmu dan mengetahui apa saja yang kamu lakukan, dan Allah akan memberikan balasan pada setiap kebaikan dan kejahatan yang kamu kerjakan ?”
Dalam mendidik anak-anak kita mengenal Allah SWT hendaknya setiap orangtua bersedia mendengar dan mau menjawab pertanyaan anak dengan sabar. Seperti anak-anak saya pernah bertanya, “Ummi, dimana rumah Allah ? saya ingin ketemu Allah.” Pada kesempatan yang berbeda ia kembali bertanya, “ummi, Allah itu tidak butuh makan dan tidur, ya ?” Kita dapat menjelaskan kepada anak terhadap apa yang belum ia mengerti saat ini dengan mengatakan bahwa kelak ketika ia besar insya Allah ia akan memahami apa yang kita ucapkan.
Saya pernah mengalami sebuah peristiwa berkesan bersama anak-anak berkaitan dengan mendidik anak mengenal Allah SWT. Ketika itu malam hari, suami tidak ada dirumah, anak-anak terlihat sedih dan gelisah, maka saya menghibur dan menenangkan mereka dengan mengatakan : “Jangan khawatir Allah bersama kita dan akan selalu menjaga kita, kalau kalian takut jangan lupa berdoa.” Sungguh diluar dugaan saya, mereka menirukan doa menghilangkan rasa takut yang mereka lihat dari CD belajar berdoa bersama Raihan, lengkap dengan artinya. “Allahu Robbi, la syarikalah.” Yang artinya Ya, Allah. Tiada sekutu bagiMu. Alhamdulillah, ini pertanda mereka memahami bahwa hanya Allah lah sebaik-baik pelindung.
Demikianlah, bapak-ibu sekalian, di zaman seperti sekarang ini anak-anak kita membutuhkan penanaman nilai-nilai yang hakiki. Sebuah prinsip pegangan hidup yang kuat dan benar, yaitu menghubungkan anak-anak kita dengan Rabbul’alamin. Sehingga akan tumbuh semangat kecintaan dan keberanian membela kebenaran dan keadilan, serta menegakkan kalimatNya. Apalagi dunia saat ini dipenuhi dengan berbagai rupa permainan dan hiburan yang kosong dari nilai-nilai luhur. Jangan sampai anak-anak kita tertipu dan terlena oleh kehidupan yang berorientasi pada dunia. Mengukur segala sesuatu dari materi; kekayaan, kecantikan, jabatan dan lain sebagainya. Hanya dengan mengenal Allah SWT, anak-anak kita akan meraih kebahagiaan dan selamat dunia akhirat. Amin Ya Rabbal Alamin. ***
Mengapa orangtua perlu mengajarkan anak mengenal Allah SWT ? Karena dengan mengenal Allah SWT hati anak-anak kita akan senantiasa terhubung denganNya. Sehingga akan tumbuh kecintaannya kepada Allah, berserah diri kepada Allah, berharap hanya kepada Allah, bergantung hidupnya hanya kepada Allah, dan melakukan sejumlah amal perbuatan karena Allah. Mereka tidak akan mengerjakan sesuatu baik itu berkata, berbuat atau beramal kecuali yang benar, karena merasa selalu dibawah pengawasan Allah. Hal ini lebih besar pengaruhnya bagi anak dalam mengontrol tingkah lakunya, karena yang ditakutinya bukan lagi manusia, tapi Allah SWT Sang Maha penguasa yang berkuasa atas dirinya dan senantiasa melihat segala gerak geriknya yang tidak terlihat oleh manusia. Sehingga segala amal dan perbuatannya semata-mata hanya mengharap keridhoan Allah SWT. Demikianlah sebenarnya prinsip dari mendidik anak mengenal Allah SWT yaitu menanamkan kepada anak mengenai pemahaman tentang tujuan penciptaan manusia yang hakikatnya adalah untuk beribadah dan menyembah Allah SWT.
Bagaimana caranya mengajarkan anak mengenal Allah SWT ? Rasulullah Saw telah memberikan pelajaran kepada kita tentang mendidik anak agar mengenal Allah SWT dan mengingatNya baik dalam keadaan susah maupun senang melalui nasehatnya kepada Ibnu Abbas r.a, yaitu ketika ia dibonceng oleh Rasulullah. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata, “Suatu hari, aku pernah berada di belakang Nabi Saw, beliau berkata, “Hai, bocah! Aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat; jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kau menemukan Dia di hadapanmu, jika engkau meminta maka memintalah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah! Sesungguhnya jika seluruh umat bersatu untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, mereka tidak akan mampu melakukannya sedikit pun kecuali yang telah ditetapkan Allah padamu. Seandainya mereka bersatu untuk mencelakaimu dengan sesuatu, mereka tidak akan mampu melakukannya sedikit pun kecuali yang telah ditetapkan Allah atasmu, pena telah diangkat dan lembaran telah mengering.”
Orangtua dapat mendidik anak mengenal Allah SWT dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh anak. Orangtua dapat melakukannya melalui pertanyaan, misalnya, siapakah yang memberimu tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya ? Siapakah yang menyuruh kita sholat dan berdoa ? Atau ketika anak meminta sesuatu, kita bisa berkata kepadanya : “Bantulah ayah dan ibu memenuhi permintaanmu dengan berdoa kepada Allah SWT dan perbanyaklah berbuat kebaikan.” Ketika anak melakukan kesalahan atau perbuatan yang tidak baik, orangtua dapat mengatakan kepada anaknya : “Tidakkah kamu merasa bahwa Allah melihatmu dan mengetahui apa saja yang kamu lakukan, dan Allah akan memberikan balasan pada setiap kebaikan dan kejahatan yang kamu kerjakan ?”
Dalam mendidik anak-anak kita mengenal Allah SWT hendaknya setiap orangtua bersedia mendengar dan mau menjawab pertanyaan anak dengan sabar. Seperti anak-anak saya pernah bertanya, “Ummi, dimana rumah Allah ? saya ingin ketemu Allah.” Pada kesempatan yang berbeda ia kembali bertanya, “ummi, Allah itu tidak butuh makan dan tidur, ya ?” Kita dapat menjelaskan kepada anak terhadap apa yang belum ia mengerti saat ini dengan mengatakan bahwa kelak ketika ia besar insya Allah ia akan memahami apa yang kita ucapkan.
Saya pernah mengalami sebuah peristiwa berkesan bersama anak-anak berkaitan dengan mendidik anak mengenal Allah SWT. Ketika itu malam hari, suami tidak ada dirumah, anak-anak terlihat sedih dan gelisah, maka saya menghibur dan menenangkan mereka dengan mengatakan : “Jangan khawatir Allah bersama kita dan akan selalu menjaga kita, kalau kalian takut jangan lupa berdoa.” Sungguh diluar dugaan saya, mereka menirukan doa menghilangkan rasa takut yang mereka lihat dari CD belajar berdoa bersama Raihan, lengkap dengan artinya. “Allahu Robbi, la syarikalah.” Yang artinya Ya, Allah. Tiada sekutu bagiMu. Alhamdulillah, ini pertanda mereka memahami bahwa hanya Allah lah sebaik-baik pelindung.
Demikianlah, bapak-ibu sekalian, di zaman seperti sekarang ini anak-anak kita membutuhkan penanaman nilai-nilai yang hakiki. Sebuah prinsip pegangan hidup yang kuat dan benar, yaitu menghubungkan anak-anak kita dengan Rabbul’alamin. Sehingga akan tumbuh semangat kecintaan dan keberanian membela kebenaran dan keadilan, serta menegakkan kalimatNya. Apalagi dunia saat ini dipenuhi dengan berbagai rupa permainan dan hiburan yang kosong dari nilai-nilai luhur. Jangan sampai anak-anak kita tertipu dan terlena oleh kehidupan yang berorientasi pada dunia. Mengukur segala sesuatu dari materi; kekayaan, kecantikan, jabatan dan lain sebagainya. Hanya dengan mengenal Allah SWT, anak-anak kita akan meraih kebahagiaan dan selamat dunia akhirat. Amin Ya Rabbal Alamin. ***
0 komentar :
Posting Komentar