" Ingatlah bahwa setiap hari dalam sejarah kehidupan kita ditulis dengan tinta yang tak dapat terhapus lagi " (Thomas Carlyle)

Selasa, 23 Oktober 2012

Kajian Sains - Tata Surya Paling Ramping Ditemukan

MI Nurul Hidayah Posted


Tata Surya Paling Ramping Ditemukan





 FLORIDA, KOMPAS.com — Astronom menemukan tata surya paling ramping dan padat. Tata Surya tersebut terdiri atas lima planet yang bergerombol di dekat bintangnya.

Observasi yang berujung penemuan tata surya itu dilakukan dengan teleskop Kepler. Sejak peluncurannya pada tahun 2009, teleskop ini telah menemukan 2300 kandidat planet.

Kepler mendeteksi planet dengan metode transit. Metode tersebut didasarkan pada pengamatan peredupan cahaya bintang akibat adanya planet yang melintas di mukanya.

Tata surya paling ramping dan padat yang ditemukan adalah sistem yang berpusat pada bintang KOI-500. Bintang itu bermassa 3/4 Matahari, berumur 1 miliar tahun atau seperempat umur Matahari.

Penemuan mengungkap bahwa bintang berjarak 1.100 tahun cahaya dari Bumi itu terdiri atas lima planet yang ukurannya berkisar antara 1,3-2,6 kali Bumi.

Darin Ragozzine, astronom University of Florida yang memimpin studi, mengatakan, tata surya ini dikatakan teramping sebab lima planetnya mengorbit bintang 150 kali lebih kecil dari area orbit Bumi.

"Pada tingkat kepadatan itu, Anda masih bisa memasukkan lagi 10 planet lain dan seluruhnya masih akan bisa tertampung dalam area orbit Bumi," tambah Ragozzine seperti dikutip Space, Senin (15/10/2012).

Dengan dekatnya jarak planet dengan bintang, satu tahun di planet sekeliling KOI-500 sangat singkat. Masing-masing hanya 1; 3,1; 4,6; 7,1 dan 9,5 hari di Bumi.

Planet terletak berdekatan satu sama lain sehingga efek gravitasi planet satu sangat memengaruhi planet lain. Namun, orbit planet masih dikatakan stabil.

Uniknya, empat planet terluar dari planet ini mengalami sinkronisasi orbit yang hingga kini belum ditemukan pada tata surya lain. Peristiwa itu disebut four body resonance.

"Empat planet itu kembali ke konfigurasi orbit yang sama setiap jangka waktu 191 hari," kata Ragozzine.

Astronom mengatakan, tata surya KOI-500 sejatinya tak seramping saat ini. Sebelumnya, planet terbentuk di daerah yang berjarak jauh dengan bintangnya. Namun, akhirnya planet-planet yang terbentuk bermigrasi ke dalam. Tata surya itu seperti sukses diet.

Proses mendekatnya planet ke bintang bisa dikatakan umum. Jenis planet gas raksasa bisa terdapat di dekat bintangnya bisa disebut planet "hot Jupiter".

Hingga sejauh ini, kebanyakan planet ekstrasolar yang ditemukan astronom terletak dekat dengan bintangnya. Astronom belum memahami sepenuhnya mengapa tata surya tempat manusia hidup berbeda dengan lainnya.

"Sebagai sistem yang paling padat yang ditemukan, KOI-500 akan menjadi pijakan bagi teori ke depan yang akan mendeskripsikan bagaimana sistem keplanetan terbentuk. Mempelajari tentang sistem ini akan menginspirasi teori generasi baru yang akan menjelaskan mengapa tata surya kita berbeda," papar Ragozzine.

Kajian Sains - Inilah Planet Ekstrasolar Terdekat dari Bumi

MI Nurul Hidayah Posted
Inilah Planet Ekstrasolar Terdekat dari Bumi




WASHINGTON, KOMPAS.com - Astronom menemukan planet ekstrasolar seukuran Bumi yang mengelilingi sebuah bintang berjarak hanya 4 tahun cahaya dari Bumi.

Planet dinamai Alfa Centauri Bb, sesuai nama bintang yang diorbitnya, Alfa Centauri B. Bintang itu merupakan bintang kedua terdekat dari Bumi setelah Matahari.

Dengan jarak yang relatif dekat dengan Bumi, planet itu memberi harapan bagi manusia untuk menjangkaunya. Namun, apakah Alfa Centauri B dapat mendukung kehidupan?

Penelitian menunjukkan, jarak orbit Alfa Centauri Bb 10 kali lebih dekat dari Merkurius atau sekitar 6 juta km. Jarak Bumi dengan Matahari sebagai perbandingan adalah 150 juta km.
Dengan fakta itu, suhu planet sangat panas, bisa mencapai 1227 derajat Celsius. Jadi, mustahil bagi kehidupan untuke eksis.

Tim pimpinan Xavier Dumusque dari Observatorium Jenewa dan University of Porto di Portigal menemukan planet dengan instrumen High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS).

HARPS adalah bagian dari teleskop 3,6 meter di Observatorium La Silla, Chile. Instrumen itu mendekteksi planet dengan melihat goyangan bintang akibat pengaruh gravitasi planet.

Dalam kasus Alfa Centauri Bb, goyangan bintang yang dideteksi berupa gerakan maju mundur dengan kecepatan 1,8 km/jam. Butuh waktu 4 tahun untuk mendeteksi sinyal adanya planet itu.

"Ini penemuan yang luar biasa dan telah memacu teknik penemuan kami melampaui batasannya," kata Dumusqe seperti dikutip Space, Selasa (16/10/2012).

Sementara Alfa Centauri Bb mengelilingi Alfa Centauri B, planet itu sejatinya merupakan bagian dari sistem tiga bintang, yakni Alfa Centauri A, B dan Proxima Centauri.

Alfa Centauri Bb merupakan planet ekstrasolar dengan massa terkecil yang pernah ditemukan, hanya 1,1 kali massa Bumi. Ukurannya pun hampir sama dengan Bumi.

Jarak yang dekat membuat waktu orbit Alfa Centauri Bb juga sangat singkat. Satu tahun di planet itu sama dengan 3,2 hari di Bumi.

Alfa Centauri Bb diduga merupakan planet batuan. Namun, dengan suhu tinggi, batuan takkan berada dalam bentuk padat. Planet tersebut malah mirip dunia yang berlimpah lava.

Meski Alfa Centauri Bb sendiri tak layak huni, namun penemuannya membuka peluang untuk menemukan planet layak huni yang jaraknya tak terlalu jauh dari Bumi.

Menurut astronom, planet lain bisa saja ditemukan mengorbit bintang Alfa Centauri B di zona layak huni, berjarak pas sehingga punya suhu pas untuk mendukung kehidupan.

"Ada peluang yang sangat bagus untuk mendeteksi planet di zona layak huni yang dekat dengan kita," kata Stephane Udry dari Observatorium Jenewa seperti dikutip AP, Selasa.

"Mungkin saja ada planet seukuran Bumi di zona layak huni, tak terlalu panas dan tak terlalu dingin, membuat Alfa Centauri menjadi target baik bagi pencarian kehidupan di luar angkasa," kata Geoff Marcy dari University of California.

Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Nature, Rabu (17/10/2012) hari ini.
 Sumber

Minggu, 14 Oktober 2012

Kajian Sains " Jelajah Mars " - Curiosity Siap Menuju Gunung Sharp di Mars

MI Nurul Hidayah Posted
Curiosity Siap Menuju Gunung Sharp di Mars



CALIFORNIA, KOMPAS.com - Curiosity telah lulus uji kemudi yang dilakukan pada rabu (22/8/2012) kemarin. Kini, robot beroda enam yang mendarat di kawah Gale, Mars, pada 5 Agustus 2012 lalu itu siap menuju tujuan utamanya, Gunung Sharp.
Gunung Sharp adalah gunung yang menjulang dari tengah kawah Gale. Gunung tersebut memiliki ketinggian 5,5 kilometer.
Di saat awal pendaratannya di planet merah, Curiosity, yang berbiaya 2,5 miliar dollar AS itu sempat mengirimkan citra gunung tersebut.
Seperti diberitakan AP, kemarin, Perjalanan Curiosity ke Gunung Sharp akan segera direncanakan namun tak akan dilakukan sebelum akhir tahun ini. Sebagai persiapan, Curiosity akan lebih dulu menuju wilayah dekat lokasi pendaratannya, disebut Glenelg.
Glenelg ialah lokasi dataran berjarak 400 meter dari tempat pendaratan Curiosity. Wilayah ini ialah pertemuan tiga macam lahan, yaitu batuan dasar yang cocok untuk pengeboran, lahan yang memiliki banyak kawah kecil yang bisa jadi tanda umur yang lebih tua serta batuan dasar yang terpapar saat pendaratan Curiosity.
Curiosity akan berangkat menuju Glenelg dalam seminggu ke depan bila seluruh proses pengujian yang masih akan dilakukan berjalan lancar. Perjalanan Curiosity ke Glenelg paling lama memakan waktu 2 bulan, tergantung jumlah pemberhentian yang diambil.
Diberitakan Space.com kemarin, Curiosity sebenarnya didesain mampu menempuh jarak 100 meter atau sepanjang lapangan sepakbola dalam satu hari Mars.
Satu hari mars lebih panjang dibanding Bumi, selisihnya sekitar 39 menit 35 detik. Namun, untuk sampai kecepatan itu, Curiosity masih butuh waktu.
Curiosity dikirim ke Mars untuk meneliti permukaan Mars serta kemungkinan lingkungan mars mendukung kehidupan mikroba. Selain itu, Curiosity juga bertugas menyelidiki kemungkinan melakukan pendaratan di Mars di masa depanSumber

Kajian Sains " Jelajah Mars " - Kontak Pertama Curiosity dengan Batuan Mars

MI Nurul Hidayah Posted

 Kontak Pertama Curiosity dengan Batuan Mars



CALIFORNIA, KOMPAS.com - Robot beroda enam yang diutus menyelidiki lingkungan Mars, Curiosity, akhirnya berhasil membuat kontak pertama dengan batuan planet merah tersebut serta mencapai jarak tempuh terjauh sejak awal pendaratannya 5 Agustus 2012 lalu.

Curiosity menghabiskan beberapa hari terakhir untuk menginvestigasi batuan berbentuk piramida yang dinamai "Jake Matijevic". Investigasi melibatkan dua instrumen, Alpha Particle X-Ray Spectrometer (APXS) yang melihat komposisi unsur dan kamera Mars Hand Lens Imager (MAHLI).

Kontak pertama dengan batuan Mars berhasil dicapai pada sabtu (22/9/2012). Foto hasil kontak pertama diperlihatkan pada gambar di atas.

"I did a science! 1st contact science on rock target Jake," demikian tweet tim Curiosity Sabtu lalu, memberitahukan keberhasilan robot antariksa tercanggih itu kepada 1,1 juta follower-nya.

Curiosity juga menembak batuan Mars dengan laser dengan instrumen ChemCam. Bagian batuan yang menguap dianalisis komposisi kimianya.

Kerja ChemCam berhasil diselesaikan pada Senin (24/9/2012), saat Curiosity berhasil menempuh jarak 42 meter.

Saat ini, Curiosity tengah dalam perjalanan menuju wilayah yang disebut Glenelg. Wilayah tersebut berada 400 meter dari posisi pendaratan Curiosity. Sebelum Senin kemarin, Curiosity sudah setengah jalan menuju Glenelg.

Ilmuwan nantinya akan mencoba sistem sekop Curiosity. Robot akan mengambil sedikit debu Mars yang kemudian akan dianalisis dengan instrumen SAM (Sample Analysis at Mars) dan CheMin (Chemistry & Mineralogy).

Sementara misi Glenelg disiapkan, tujuan utama Curiosity adalah Gunung Sharp. Gunung ini menjulang 5,5 km dari Kawah Gale tempat Curiosity mendarat. Bagian kaki Gunung Sharp memiliki tanda pernah adanya air dalam bentuk cair di Mars.

Secara umum, misi Curiosity adalah membuktikan apakah air cair pernah berada di Mars, apakah Mars dapat mendukung kehidupan mikroba dan kemungkinan pendaratan di Mars di masa mendatang.

sumber

Kajian Sains " Jelajah Mars " - Bukti Terkuat Adanya Air di Mars

MI Nurul Hidayah Posted


 Bukti Terkuat Adanya Air di Mars

LOS ANGELES, KOMPAS.com — Jejak aliran air ditemukan di Mars. Robot Curiosity mengirimkan citra batuan yang menunjukkan bahwa air pernah mengalir di planet yang diperkirakan dapat mendukung kehidupan tersebut.

Beberapa bukti yang menunjukkan aliran air pernah ada di Mars memang sudah didapatkan. Namun, bukti yang didapatkan Curiosity adalah yang terkuat, menunjukkan adanya batuan dan kerikil yang berbentuk melingkar, diduga oleh aliran air.

"Ada aliran yang cukup kuat di permukaan Mars. Kami senang dengan penemuan kini," kata John Grotzinger dari California Institute of Technology (Caltech) yang terlibat misi seperti dikutip AP, Kamis (27/9/2012).

Menurut ilmuwan, batuan dan kerikil kemungkinan besar dibawa oleh air dari jarak yang cukup jauh.

Rebecca Williams dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona, yang merupakan anggota tim peneliti misi Curiosity mengatakan bahwa berdasarkan ukurannya, tak ada kemungkinan batuan dibawa oleh angin.

Curiosity memang tidak menggunakan instrumen teknologi tinggi yang dimiliki untuk mengebor batuan dan menganalisis komposisi kimianya. Namun, cukup dengan melihat citra yang dikirimkan, Grotzinger yakin bahwa air berperan dalam transportasi batuan itu.

Mars saat ini memang berupa gurun kering. Namun, studi geologis sebelumnya mengungkap bahwa dahulu Mars lebih basah dan hangat, memungkinkan adanya air dalam bentuk cair.

Bill Dietrich dari University of California, Berkeley, mengungkapkan bahwa belum diketahui berapa lama air ada di Mars. Namun, diperkirakan air cair bisa berada di planet merah selama ribuan hingga jutaan tahun.

Penemuan jejak aliran air di Mars ini adalah awal yang baik bagi Curiosity. Wahana ini sendiri salah satunya bertugas menyelidiki kemungkinan Mars mendukung kehidupan mikroba.

Untuk mendukung kehidupan, setidaknya ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yakni adanya air dalam bentuk cair, energi seperti dari Matahari, dan adanya molekul organik.

Meski wilayah jejak aliran alir tersebut ditemukan mungkin dapat mendukung kehidupan, ilmuwan tak yakin bahwa tempat tersebut bisa mengawetkan molekul organik. Karenanya, ilmuwan tetap akan terus mengarahkan Curiosity ke Gunung Sharp, tempat yang diduga lebih potensial untuk penemuan molekul organik.

Curiosity mendarat di Mars pada 5 Agustus 2012 lalu di Kawah Gale, Mars. Sejak mendarat, Curiosity telah mengirimkan beberapa gambar menarik, termasuk gambar dirinya sesaat setelah mendarat dan jejak perjalanannya di Mars. Tujuan utama Curiosity adalah Gunung Sharp, gunung yang menjulang dari Kawah Gale. Curiosity adalah misi 2 tahun berbiaya 2,5 juta dollar AS.
sumber

Kajian Sains " Jelajah Mars " - Mars Hangat di Siang Hari

MI Nurul Hidayah Posted



CALIFORNIA, KOMPAS.com — Mars ternyata hangat di siang hari. Hasil pengukuran instrumen cuaca pada robot Curiosity, Remote Environment Monitoring System (REMS), menyatakan, suhu Mars saat siang mencapai 6 derajat celsius dan terus menanjak di atas titik beku.

Temperatur hasil pengukuran REM sedikit mengejutkan. Pasalnya, kawah Gale di Mars, tempat Curisoity mendarat yang merupakan wilayah 4,5 derajat di selatan ekuator Mars, saat ini masih mengalami musim dingin.

"Bahwa kita melihat temperatur yang hangat ini di siang hari mengejutkan dan sangat menarik," kata Felipe Gomez dari Centro de Astrobiologia di Madrid, seperti dikutip Space.com, Senin (1/10/2012).

Salah satu tujuan misi Curiosity adalah menyelidiki apakah lingkungan Mars bisa mendukung kehidupan mikroba. Kebanyakan ilmuwan berpikir bahwa Mars terlalu dingin dan kering. Namun, ilmuwan mungkin harus berpikir ulang jika suhu Mars saat musim panas dan semi mendukung.

"Jika tren suhu panas ini berlanjut hingga musim panas, kita mungkin bisa melihat suhu mencapai 20 derajat celsius. Di siang hari, kita bisa melihat temperatur cukup tinggi untuk mendukung adanya air cair, tetapi masih belum jelas apakah ini akan terjadi ataukah temperatur ini hanya sekadar blip," tutur Gomez.

Sementara temperatur saat siang cukup bersahabat, tak demikian dengan temperatur malam hari. Suhu Mars saat malam bisa mencapai -70 derajat celsius. Perubahan drastis terjadi karena Mars kering dan ketebalan atmosfernya hanya 1 persen atmosfer Bumi.

Selain mengukur temperatur, REMS juga mengukur tekanan rata-rata di Mars. Hasil pengukuran tekanan sesuai dengan prediksi ilmuwan.

Saat musim dingin, karbon dioksida di kutub Mars membeku, membentuk es kering musiman. Karena atmosfer Mars didominasi karbon dioksida, pembentukan es kering musiman memengaruhi tekanan.

Data dan model menyatakan bahwa Curiosity akan mendarat pada salah satu tekanan paling rendah di Mars. Pengukuran menunjukkan hal ini. Selama tiga minggu pertama, Curiosity mengalami tekanan 730 Pascal (Pa) dan akhir-akhir ini 750 Pa.

"Data tekanan menunjukkan variasi tekanan yang sangat signifikan secara konsisten dari sol ke sol (hari Mars). Minimum adalah 685 Pa dan maksimum 780 Pa," ujar Javier Gómez-Elvira, pimpinan investigasi REMS.

Tekanan di Mars belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan tekanan di Bumi. Tekanan di Bumi di permukaan air laut mencapai 101,325, sekitar 140 kali tekanan di Mars. Sumber

Kajian Sains "Jelajah Mars" - Curiosity Akan Menyekop Tanah Mars

MI Nurul Hidayah Posted


 Curiosity Akan Menyekop Tanah Mars


CALIFORNIA, KOMPAS.com - Robot Curiosity akan menyekop tanah Mars pada Sabtu (6/10/2012), akhir pekan ini. Langkah ini menjadi pengambilan sampel tanah Mars pertama sekaligus tonggak baru misi Curiosity dalam menyelidiki kemungkinan planet tetangga Bumi itu mendukung kehidupan.

Rencana pengambilan sampel diputuskan setelah Curiosity sampai di daerah berpasir Mars, Rocknest, dan ilmuwan berhasil menemukan tempat yang tepat untuk mengambil sampel. Pengambilan akan dilakukan dengan sistem sekop di ujung lengan robotik Curiosity yang memiliki panjang 7 meter.

Sampel diambil nantinya akan dikirim dan dianalisis di dua instrumen yang juga terdapat di Curiosity, yaitu Sample Analysis at Mars (SAM) dan Chemistry and Mineralogy (CheMin). Namun, sebagai langkah pertama, sistem sekop dan lainnya akan dibersihkan dulu dari unsur-unsur Bumi.

"Kita ingin memastikan bahwa sampel pertama yang kami analisis benar-benar dari Mars. Jadi kita membersihkan semua material residu dari Bumi yang mungkin ada di sistem sekop," kata Joel Hurowitz, insinyur Badan Penerbangan dan Antariksa NASA yang menangani misi pengambilan sampel, seperti dikutip Space, Kamis (4/10/2012).

Metode pembersihan yang dilakukan adalah dengan menggetarkan sistem pengambilan sampel pada robot Curiosity. Metode ini persis seperti saat manusia berkumur, bedanya sistem pengambilan sampel akan "dibasuh" dengan pasir Mars.

Setelah pengambilan sampel, Curiosity akan tetap berada di Rocknest selama dua atau tiga minggu. Instrumen SAM dan CheMin akan memulai proses rumit untuk menganalisis sampel yang telah diambil sebelumnya.

Dari Rocknest, Curiosity akan menuju Glenelg, wilayah pertemuan tiga macam dataran di Mars. Glenelg berlokasi 100 m sebelah timur Rocknest. Jarak ini terkesan dekat namun butuh waktu agak lama bagi Curiosity untuk mencapainya. Sejak mendarat 5 Agustus 2012 lalu, Curiosity telah berjalan sejauh 484 m.

Target utama Curiosity adalah Gunung Sharp, gunung yang menjulang setinggi 5,5 km dari kawah Gale, tempat pendaratan Curiosity. Kaki gunung itu menunjukkan tanda pernah adanya air dalam bentuk cair di Mars.

Sumber

Kajian Sains "Jelajah Mars" - Batu "Jake" Mars Serupa Batu di Bumi

MI Nurul Hidayah Posted

  

 Batu "Jake" Mars Serupa Batu di Bumi



WASHINGTON, KOMPAS.com — Batu Mars yang dianalisis robot Curiosity milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA dengan laser, Jake Matijevic, ternyata punya komposisi kimia mirip dengan batu di Bumi. Demikian dinyatakan NASA, Kamis (11/10/2012).

"Batu yang memiliki komposisi kimia mirip ini tidak biasa, tetapi merupakan jenis batu vulkanik yang banyak ditemukan di Bumi," kata Edward Stolper dari California Institute of Technology di Pasadena, yang menjadi anggota tim misi Curiosity.

Batu tersebut mirip dengan batu yang ditemukan di wilayah kepulauan di lautan seperti Hawaii dan St Helena. Selain itu, batu serupa juga ditemukan di wilayah rekahan di daratan seperti di Rio Grande yang memanjang dari Colorado hingga Chihuahua di Meksiko.

Stopler seperti dikutip AFP, Kamis, mengatakan, "Dengan hanya satu batu Mars seperti ini, sulit untuk mengatakan bagaimana proses pembentukan batu itu, tapi ini permulaan yang tepat untuk mulai berpikir hal itu."

Di Bumi, batu semacam Jake Matijevic terbentuk dari proses di lapisan mantel, di bawah kerak Bumi. Batu terbentuk dari magma yang kaya akan air dan bergerak ke atas, kemudian karena mendingin maka mengalami kristalisasi.

Curiosity menganalisis Jake Matijevic yang seukuran bola sepak bola itu dengan dua peranti yang menyatu dengan lengan robotnya. Dua peranti itu adalah Alpha Particle X-Ray Spectrometer (APXS) dan Chemistry and Camera (ChemCam).

Secara lebih detail, Ralf Gellert dari University of Guelph di Ontario, Kanada, yang menjadi pimpinan investigasi APXS mengatakan, "Jake adalah batu Mars yang unik. Ini tinggi dalam kandungan unsur yang banyak didapatkan pada mineral feldspar (mineral yang tersusun atas potassium dan sodium) dan rendah kandungan magnesium dan besi."

Curiosity telah mendarat di Mars sejak 6 Agustus 2012 lalu. Selama mendarat, Curiosity sudah mengirimkan gambar dirinya di Mars, jejak zig zag yang ditinggalkannya, serta menyelidiki benda terang di Mars yang ternyata adalah sampah. Batu Jake Matijevic adalah batu Mars yang menjadi target misi Curiosity, dinamai dengan nama insinyur NASA yang meninggal sesaat setelah Curiosity mendarat.

Curiosity akan segera melakukan misi selanjutnya, yakni menyekop tanah Mars dan menganalisisnya. Tujuan misi 2 tahun berbiaya 2,5 miliar dollar AS itu adalah mengetahui kemungkinan Mars mendukung kehidupan serta kemungkinan mendarat di planet merah itu di masa depan. Sementara itu, tujuan akhir Curiosity adalah Gunung Sharp yang menjulang ke atas dari kawah Gale, tempat Curiosity mendarat.

sumber klik disini